Minggu, 28 Oktober 2018

DETAK TAK BERATURAN

Detak Tak Beraturan


Dari mana mesti ku jelaskan?!

Semua kian menyiksa

Entah suara jarum jam di tengah malam

Suara jaangkrik di udara yang dingin

menusuk tulang ini..

Atau detak jantungku sedari tadi

Tak henti mendendangkan gema gelisah

Membumbung tinggi slide tak beraturan
Entah itu rasa takut

Bahkan rona temaram irama slow

Walau terus di turunkan tempo ketukan debar acak ini

Akan mereda kala

Barisan kata dari kotak masuk seberang pulau

Bukalah tabir tak berujud itu

Buatlah indera peraba ini berdesak

Dengan peraba lawan bicara

Guna menerjang suasana tak beraturan

Oleh rona tak menentu di sisi dua hati tak henti berjuang..


MTB_281018
01.44






Jumat, 26 Oktober 2018

TENTANG HARI INI


Semua hal yang kutemui hari ini
Selalu penuh pembelajaran
Setiap gerakan orang-orang
Kendaraan berujung asap pekat
Atau lalu lalang penjaja makanan
Bapak-bapak penjual di lapak lusuh
Bahkan induk-induk dengan songkok sederhana sebagai penutup kepala

Atau..
deretan bangku kosong di ruang tunggu pasien
Gigitan tanda ketidakberdayaan adikku
Sampai ku lihat seorang kakek tergopoh-gopoh menuju bangku antrian pasien..
Entah kenapa refleks diri yang kadang tak terduga ku lakukan....
Lengannya sudah tak gagah lagi
Terasa lekuk tulang renta tengah beringgut meraih kehidupan
Mungkin...
Seperti melihat sosok datukku yang tak pernah ku lihat sedari bayi
Mungkin almarhum tak jauh berbeda dengan geliat usia..
Bahkan mungkin almarhum mbah lanang juga memiliki raut sama..

Kek.. andai dirimu tahu
Akupun sama denganmu
Tapi.. setelah
Melihat sosokmu..
Aku jadi terpecut untuk hidup lebih lama
Berlarian sana kemari tanpa lelah
Bahkan peluh keringat itu kan ku kejar lagi seperti saat belia dahulu..

Tak ada kehidupan tanpa romantika cerita
Mana ada prasaan tanpa tes penguji
Atau mood yang terus beriak tak tentu

Hari ini...
Aku sejatinya sedang menyantri pada guru pilihan Ilahi robbi
Nasehat pada adikku..
Sejatinya merujuk akan diriku
"Hidup ini indah , hiasilah dengan keindahan diri apapun itu.. nikmatilah"
Hari ini semua terlihat indah..

Muara Tebo , 26 okt 2018
23.44 wib






Kamis, 25 Oktober 2018

Dua Kutub


Dua karakter bersua dalam satu wadah
Saat perjumpaan menjadi hitungan langka
Geli saja
Melempar kata rindu bungkus ledekan
"Bebeebbb..."
Kugenggam erat jemarinya
Seperti kemaren,sama persis..
Di pikir-pikir.....
Sepenuhnya aku belum Terlepas dari titik sumbu x dan y dari basis minus
Menuju titik nol merujuk panah lurus keatas
Kurasa
Semua orang akan berubah saat dimana keadaan terus mendesak
Terus di dorong oleh nasib atau bahkan takdir
Tapi kita tidak boleh menepis semua guratan tak rapi saat goresan itu di lukis
Meski di hapus tetap meninggalkan bekas..
Belajar dari hari ini..
Aku sekarang meniti semua sisi bola...
Berputar..meski kadang sejenak ingin berhenti
Menghela nafas atau sekedar berpegang pada dinding tembok..
Teramat gamang...
Buatku




Minggu, 30 September 2018

Ungkapan Tentang Langit-langitku


UNGKAPAN TENTANG LANGIT-LANGITKU


Dua ribu delapan belas , tahun ini

Semua masih ada hayat di kandung badan

Pencarianku terus beriak

Mungkin mulai tampak bias semurat biru

Di atas saga

Jauh di puncak sinar sang matahari

Bukan tak berpeluh

Justru...itu kian menohok

Tiap semilir angin membawa warta gelap  akan kilat kisah lalu

Sampai kepintu indera penyaringan

Mollayo

Nangkana

Biar saja...

Susah sungguh melangkah dalam riak sempoyongan

Atau keriap gelap terang sudut ainun

Walau tegak berpegang pada dinding licin nyaris saja kaku semua

Emosi riak kelemahan terkalahkan berkat kilat gempita sorak tak gentar

Meski tak seorang sanggup memayungi kelak

Tubuh itu akan terus berjalan..tanpa lelah

Ia menikmati dunianya sendiri

Menerima lalu memberi wacana

Akan pembicaraan tingkat tinggi di hadapan guru bergurat suara berlintas jarak puluhan kilometer

Akar pada tubuh itu lebih kuat dari terlihat

Kilatan pada binar matanya mampu menutupi

Cerita pilu..

Ia berekspresi sesukanya

Tanpa meluapkan gundah nestapa

Lukisan terindah tercipta di bias bibir khalayak..

Terobatilah kekosongan jiwanya



Muara Tebo, 30 sepember 2018
23.12 wib






Sabtu, 05 Mei 2018



S E M A R A K     C I N T A


aku ingin jujur pada kalian tentang gambar ini
sesungguhnya prasaanku terharu
ternyata tiada sia-sia kelelahan berlaju
melintasi hujan
menghadang kantuk
sekian banyak prasaan gundah di hati
merefresh susunan bait
meracik komponen nada

aku ingin jujur tentang hati ini
sesungguhnya tiada pernah terbayangkan dulu
saat aku berusia enam tahun
dimana batas riang gembira berajut dalam cerita hidupku
berganti setiap keresahan
pemikiran lain dari bilah kisah kelam
seorang anak perempuan tentang kasih tak berbelas asih

aku ingin jujur mengatakan mengapa jiwa seorang anak terus merasa seperti ini
sesungguhnya diriku tiada ingin merasai dalam usia muda
sekian banyak lembaran pilu
melahirkan berupa tanya ini dan mengapa
mencipta asa nan terus mengiris gumpalan hatiku
tentang batasan
tentang raut indah dari seorang perempuan sebenarnya
aku tak memiliki itu
dan ...
sangat...
aku sadari itu..

aku ingin jujur mencurahkan suara di alam bawah sadarku
sesungguhnya bisakah bertukar nasib
tentu tidak bisa !
setiap insan memainkan bagian dari peran dirinya untuk karakter pasti dari Pencipta
siapa?
Diri sendiri
kita sendiri
namun, bagaimana cara mengisi rasa dan penghayatan itu?
menikmati sekian banyak bilangan tahun dalam cengkraman mimpi buruk
merasai semua... lemparan pandang khalayak ramai
mensyukuri, tatkala usapan hangat seorang ibu
sikap berani seorang ayah untuk merangkul kembali sang putri
tangkapan dari lengan adik lelaki tertua
ia.... mengendong kakak perempuannya dalam kelemahan dan malu
pandangan sukacinta penuh rindu
dari tiga pasang mata belia
terburai semua kekakuan ...
kerinduan...
kesedihan...
anak itu hanya bisa diam lama
berhari-hari
terus mengalirkan bulir-bulir jernih tanpa perintah
antara sakit dan membuncah semua rasa
untuk tahun ganjil beberapa masa silam

aku ingin jujur kemanapun kaki ini berjalan
sesungguhnya sebaik apapun senyumku bergayut pada wajah yang tak rapi ini
noktah itu tiada bisa hilang
dan itu jadi alasan untuk semua dasar pertanyaan
kenapa...
bagaimana...
seperti apa...
batang tubuh ini bisa disini sekarang
bukan berarti menegaskan tentang seberapa banyak luka
atau seberapa kesakitan di rasai
tapi bagaimana cara untuk tidak ada lagi tercipta kisah baru
seperti kisah ini

aku ingin jujur pada semua rasa
sesungguhnya terus kurajut semua harapan
biar terus bahagia
tersenyum ...
dan tertawa untuk membahagiakan diri
bahwa hidup terus berjalan seperti putaran roda pedati
dan aku hidup di sini
bersama keluarga ...
teman..
dan orang banyak..
dan ku nikmati itu
dengan caraku
dan semarak cintaku


Muara Tebo, 5 mei 2018
10:48 (Waktu Independen Tebo) ☺
WPS





















Minggu, 29 April 2018

SURAT CINTA




S I A P A   K I T A ?

siapa yang ingin menjawab lebih dulu di antara kalian dek... hayo

kamu..?

yang lain?

ada yang bilang : kami anak-anak yang berekpresi Buk.

aku tertawa..

terbang jauh lah dek

mendakilah setinggi-tingginya

guruku dulu pernah bilang

" gapailah cita-citamu setinggi langit dan rendahkan hatimu ibarat mutiara di dasar lautan"

setau aku KITA adalah jiwa-jiwa yang berbagi kisah dan amarah

luapan cinta dan sesakan dada dari keanehan perangai unik kalian

entah seperti apa kita nanti saat akan jumpa lagi..?!

aku beruntung bisa kenal kalian

mata-mata bening

lirikan nakal

lonjakan seperti belut licin lalu membuat kami kewalahan

ah kalian...

titip hatiku buat selalu mengirimu dengan do'a indah setulus bahkan semesra hembusan angin yang tak ingin meminta kembali rasa sejuknya itu dari kita.


dari: sahabatmu dek.


Jumat, 20 April 2018



KOCAK

Siapa yang memulai lebih dulu?
Seingatku..
Dia lempar ku sambut
Aku berkicau ia menjawab
Jadilah potret ini
Tentang ekspresi seram terbaik
Agar terlihat menakutkan
Justru berbalik menggelitik 
Ruang kekakuan lalu mencair 
Melukis derai tawa 
Dalam riuh rendah hari di siang tak bersahabat
Satu dua tiga cekrek...
Mengalir begitu saja
Jadilah potret kocak




Muara Tebo.
22.14,200418_
WPS



Rabu, 18 April 2018

Ceritaku Untukmu

Satu hal yang tak mungkin kita raih dalam hidup
Yaitu "Kesempurnaan"
Baik itu kemarin..
Hari ini..
Maupun esok,
Bahkan lusa..
Untuk apa kita mesti mencari pembenaran demi mendapatkan predikat sempurna?
Jika...kita masih di penuhi dengan kekurangan
Seperti aku kini yang berkata dengan barisan huruf
Akankah diriku sendiri sudah baik...?
Belum.
Tapi, aku belajar untuk diriku dengan membaca sikapku di tengah pendirian untuk diri sebenarnya didalam diri sendiri..

Ah...
Karena nona itu aku menjadi menulis kekonyolan ini
Sudah lama...tak meregut jiwa hening seperti sekarang..

Terimakasih nona manis..sikap dan perlakuanmu padaku menggelitik...rohani..
Mengingatkan aku pada wajah nan sama berisi denganmu..
Bulat.. penuh menyesak wajah jika tersenyum..
Dan, kamu itu ..wahai nona..
Ku lihat dia dalam binar matamu..
Dia pun datang dalam hidupku dengan keadaan sama..yaitu  Bingung.
Patutkah daku merasa bahagia?

Entah kenapa aku jadi 'takut'..
Dan.. ku utarakan padamu kata 'maaf'
Sejujurnya aku tak bisa menjawab setiap lontaran tanyamu wahai nona..
Justru aku ingin dirimu bisa melihat dengan indah setiap hal dalam perputaran waktu
Delapan elemen hidup di kitab Fengshui
Bahkan enam elemen lain di bab kisah berbeda..

Kemarilah nona ..dekatkan telingamu padaku..
Biar ku bisikkan.. bahwa:
Guruku pernah berpesan..
"Wik...manusia itu terdiri dari
Air..
Api..
Tanah..
Dan,Angin..
Setiap unsur bukan terlihat dari luar namun dari dalam...

Nona..'rasailah'... Energi setiap elemen
Sejatinya, aku pun belum sepenuhnya pandai merasai..

Nona..
Teruslah berjalan sendiri..
Bertopang dikala kau lemah
Aku di sini... Melihatmu..
Menjagamu sebisaku..
Ingatlah.. kesempurnaan akan lengkap dengan 'rasa' ..bahkan hempasan 'emosi'

Wahai nona manis...
Pertama kalinya ku buat cerita ini khusus buatmu..
Sedalam ini...
Sesederhana ini..
Aku menulis dengan segenap 'emosi' dalam diri

Wahai nona manis...
Angkat dagumu..pandanglah dunia
Tegapkan bahu..
Derapkan kaki besar itu..
Lalu melangkah setapak demi setapak..
Dengan bunyi "tap tap tap tap tap..."

Dan.. ungkapkan ..
Cerita dan rasa apa yang kau dapat..
Pasti ku dengarkan..
Tapi... sediakan aku coklat beng-beng ya....
Tidak usah banyak..cuma seukuran uang sepuluh reben... 😉

Nah gitu donk.. tersenyum dan tertawalah...
Waduh..
Ternyata baru sadar aku...
Kalau cantik kali rupanya kau itu ku tengok 😋

Muara Tebo
18 April 2018
01.16

"WPS"















  POHON Wahai pohon.... betapa gagah dirimu menaungi bumi dan akarmu menjauhkan dari kekejaman matahari menyibak angin keraguan dari bias as...